Mungkin masih ada orang-orang yang setia membaca blog ini.
Jadi emang bener kata orang diluar sana, beban setelah lulus kuliah itu akan bertambah.
Bukan beban sih, lebih kepada tanggung jawab.
Gimana caranya untuk bisa pelan-pelan meringankan beban orang tua dan menjadi mandiri dalam segala sisi.
Inget umur juga udah 21.
Banyak banget hal-hal yang mengganggu pikiran 2 bulan terakhir (kurang lebih).
Dan gue merasa gue sering banget mengeluh, lebih sering lewat twitter sebenernya.
Secara tersirat.
Gue gapernah ngeluh ke orang karena gue gak tau gimana caranya.
Gue bahkan ga tau sebenernya apa yang gue keluhkan.
Ada yang salah aja gitu sama diri ini.
Gue seperti dilanda kegundahan,
"gue mau jadi apa kedepannya?"
Antara ego dan kebutuhan.
Dan..
Gue akhirnya sadar kenapa gue selalu gelisah.
Kurang dekat sama yang Maha Pemberi ketenangan.
Gue akhirnya sadar kenapa gue selalu gelisah.
Kurang dekat sama yang Maha Pemberi ketenangan.
Punya banyak waktu luang (sebelum kuliah lagi), bikin gue mikir.
Gue juga pengen banget hijrah dari hal-hal yang buruk.
Gue pengen mendalami agama.
Menjadi muslimah yang benar.
Dengan karir yang baik menurut Allah.
Ya, suatu saat nanti, apa sih yang kita cari setelah menjadi ibu misalnya?
Mau anak-anak kita salih/salihah, menjadi kader agama.
Gimana ngajarinnya kalo kita sendiri gak tau apa-apa?
Ya, suatu saat nanti, apa sih yang kita cari selain rahmat Allah hingga kita bisa masuk surga?
Karena kita masuk surga karena rahmat Allah, semua amal salih kita hanya perantara.
Gimana caranya membuat Allah mencintai kita?
Mulai ngelantur...
Intinya, beberapa minggu terakhir gue mencoba mendekatkan diri dengan Yang Maha Memberi Ketenangan.
Gue melakukan hal-hal yang dulu ga pernah gue lakuin.
Dan memang benar adanya, gue merasa lebih tenang.
Ga gelisah.
Kaki gue ga seberat dulu.
Dan gue jarang mengeluh.
Ini baru beberapa minggu tapi.
Semoga Allah dekatkan selalu dengan-Nya.
Berikan kita kenikmatan dalam beribadah.
Dimudahkan urusan dunia maupun akhirat.
Hingga keduanya bisa berjalan seiringan.
hei din, banyak kok yang jatuh cinta ke kamu tanpa perlu kamu cover2 lagu lagi, semakin kamu istiqomah, semakin jelas orang2 yang benar2 peduli.
ReplyDeleteIya tahun kemarin ngalamin yg samaaa. Apalagi cowok din. Harus lebih mandiri dan lebih bertanggungjawab. Tpi.... Ahh sudahlah :((( #baper
ReplyDeleteHai...
ReplyDeleteJangan lupa bahagianya orang di sekitarmu yang selalu melunturkan keluhmu, ketika engkau datang kepadanya
(^_^)
Akhirnya kamu nulis lagi din :) Seneng deh.
ReplyDeleteApalagi diusia yang sama problem yang kualami sering relate.
Semangat Din ^^
Selamat malam pengagum Hujan..
ReplyDeletemasihkah kau berdiri disana? di balkon rumah dan menatap hujan dalam-dalam..
atau masih saja menatap dengan tatapan kosong ketika perlahan hujan-hujan itu mengisi telingamu dengan suara yang seirama?
masihkah kau disana?
Selamat Malam Pengagum Hujan :)
ReplyDeletemasih ingatkah dengan kisah teduh? masih ingatkah dengan Senja?
semoga Istiqomah ya kak :)
ReplyDeletesemoga Istiqomah ya kak :)
ReplyDeleteTerima Kasih, "Pelan-pelan meringankan beban orang tua dan menjadi mandiri dalam segala sisi"
ReplyDeletekata kata ini bisa menjadi saran yg baik bagi saya. Dari pada gundah gulana ayo main musik bareng tp gw gk bisa
nyanyi hahahahaha lu aja yg nyanyi suaramu kan enak kalo di dengar bikin hati menjadi adem hehehhehe.
Assalamualaikum, Niat yang baik pasti dimudah kan oleh NYA, semua pasti sangat setuju dengan hijrah ke yang lebih baik, Memang ku akui saat pertama dengar suara mu di fanpage media sosial aku kagum, namun saya pribadi sebagai hamba NYA pasti merasa sangat terpukau bisa mendengar lantunan memuji nama NYA dari mu, sebelum nya maaf gak ada niat atau unsur yang negatif dengan komentar ini, makasi, waalaikumsalam,
ReplyDeleteKa dinda sering" nulis di blog ya tulisanya dalem bikin hati adem 😊
ReplyDeleteIni sama bgt sm apa yg aku rasain!
ReplyDeleteenakbuat dibacanya din :)
ReplyDeleteBolehkah hatimu membuka pintu untuk mengenalku?
ReplyDeleteTulis lagi dong yang lain!! Hebule!!
ReplyDelete